Kerugian Masyarakat akibat Kerusakan Alam dari Kegiatan Pertambangan Nikel di Pulau Obi
Tema Eksternalitas oleh Muhammad Hilmy Farras (5015201055) untuk mata kuliah Pembiayaan Pembangunan
Eksternalitas dalam pembiayan pembangunan adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik berdampak menguntungkan maupun merugikan, dan terjadi di luar mekanisme pasar [1]. Pada kasus di atas, usaha pertambangan Nikel di Pulau Obi mempunyai efek samping yang merugikan masyarakat sekitar lokasi, yaitu pencemaran air. Pencemaran yang terjadi antara lain adalah pencemaran air terjun dan Sungai Toduku hingga perairan laut pulau Obi akibat tercemarnya ore nikel ke sistem air tersebut. Kemudian, terdapat pula kerusakan lingkungan lain berupa menghilangnya Sungai Loji dan Sungai Ake Lamo akibat pembabatan hutan besar-besaran oleh perusahaan tambang nikel, PT TBP/ Harita [2].
Valuasi usaha pertambangan nikel terus meningkat akibat kebijakan pemerintah untuk mulai melakukan peralihan sumber energi kendaraan bermotor dari bahan bakar fosil menjadi listrik. Perlu diketahui, nikel merupakan komponen utama pembuatan baterai kendaraan listrik. Dari usaha pertambangan yang dilakukan, PT TBP diproyeksi mengalami peningkatan kekayaan bersih dari US$1,1 miliar menjadi US$4,6 miliar [2]. Sayangnya, masyarakat yang tidak mendapat keuntungan secara langsung dari eksploitasi nikel di wilayahnya malah kelompok yang mendapatkan efek samping kerugian terbesar akibat kerusakan alam yang terjadi [3].
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Muhammad Aris (2020), pipa-pipa pembuangan limbah dari perusahaan diduga mengarah ke laut yang mana menyebabkan tercemarnya ekosistem dan ikan-ikan oleh logam berat yang berasal dari aktivitas pertambangan [4]. Namun, pihak PT TBP membantah tuduhan tersebut dan menyebutkan bahwa limbah yang dibuang telah sesuai dengan standar baku yang ditetapkan pemerintah. Ia menambahkan, banjir dan air yang keruh yang terjadi di beberapa daerah aliran sungai di Pulau Obi semata disebabkan oleh curah hujan yang sedang tinggi-tingginya [5].
Fenomena ini menunjukan kegagalan pemerintah sebagai regulator yang semestinya dapat menekan eksternalitas yang terjadi dengan kebijakan ketat dan pemantauan berkala terkait regulasi perlindungan lingkungan. Penekanan keberlanjutan lingkungan haruslah menjadi fokus pemerintah dalam pengembangan industri nikel di Indonesia. Dewasa ini, dunia internasional telah semakin peduli dengan isu keberlanjutan dari suatu industri yang dapat mengakibatkan tidak lakunya produk nikel Indonesia di dunia internasional. [6].
Pemerintah harus segera melakukan asesmen terkait kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat yang timbul guna menggugat pihak yang bersalah lewat peradilan. Apabila terbukti benar bahwa PT TBP lalai, ekternalitas berupa kerusakan dan kerugian dapat dibebankan kepada PT TBP lewat penyediaan kompensasi/ganti rugi dan program revitalisasi lingkungan dalam skema CSR. Kemudian, secara administratif izin perusahaan dapat dicabut dan orang yang bertanggung jawab dihukum secara pidana sebagai preseden keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat dan lingkungan.
Referensi
[1] Putu Gde Ariastita. (2023). Handout Materi Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan: Eksternalitas. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
[2] Sawal, R, Belseran, C. (2023, 16 April). Mereka Suarakan Kerusakan Pulau Obi Dampak Industri Nikel. Mongabay Indonesia. Diakses dari https://www.mongabay.co.id/2023/04/16/mereka-suarakan-kerusakan-pulau-obi-dampak-industri-nikel/
[3] Samad, Sahril. (2022, 3 November). Limbah PT. Harita Nickel Diduga Cemari Laut Pulau Obi. Indotimur. Diakses dari https://indotimur.com/nusantara/limbah-pt-harita-nickel-diduga-cemari-laut-pulau-obi
[4] Aris, M. (2020). Heavy Metal (Ni, Fe) Concentration in Water and Histopathological of Marine Fish in the Obi Island, Indonesia. Jurnal Ilmiah PLATAX, 8(2), 221–233. Diakses dari https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/platax/article/view/30673
[5] Yaputra, H. (2023, 7 April). Hak Jawab PT TBP atas Tudingan Kerusakan Lingkungan. Koran Tempo. Diakses dari https://koran.tempo.co/read/nasional/481366/tanggapan-tbp-dan-pencemaran-air-di-obi
[6] Florentin, V. (2021, 29 Juli). Alasan Tesla Memilih Nikel Australia Ketimbang Indonesia. Koran Tempo. Diakses dari https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/466687/alasan-tesla-memilih-nikel-australia-ketimbang-indonesia?